Rabu, 21 Mei 2014

Aku tahu. Cinta Memang Sulit

Andai waktu bisa ku putar,akan ku kembalikan cerita ke masa itu masa saat kita sama-sama jatuh hati. Mencoba memulai kisah yang tiada bertepi. Hingga nanti hingga mati kita akan tetap begini.

"Sudahlah,lupakan dia. Dia bukan yang terbaik untukmu Si" suara Jonas cukup menyesakkan dadaku. Itu kalimat yang paling ku benci. Aku benci mengatakan aku telah salah memilih Renov yang kini menjadi kekasihku. Karena aku yakin lelaki itu yang terbaik untukku. Renov itu pilihanku.

"Ngga Jon,aku percaya Renov seperti ini bukan karena Dia tidak mencintaiku." Lagi-lagi jawabanku tetap sama.Tetap yakin seperti saat aku pertama jatuh hati pada Renov.

Yah aku memang yakin dan selalu yakin. Egois rasanya bila aku harus meninggalkan Renov setelah aku tahu seperti apa Dia sebenarnya. Mungkin yah,bila aku hanya jatuh pada hal baiknya saja sementara aku tahu,aku sendiripun bukan manusia sempurna.

"Jadi apa yang mau kamu lakukan sekarang?" Tanya Jonas lembut penuh perhatian dan bisa membuatku tenang.

"Aku harus merubahnya" jawabku tegas penuh harapan.

"Bagus,aku pikir jika Dia bisa berubah bersamamu kenapa tidak kamu pertahankan Dia." Jawab Jonas terasa memberi kekuatan untukku.

Meski tanpa Jinas ucapkan itu,aku tahu,aku mencintai Renov seluruhnya,tidak hanya kelebihan yang dia miliki tapi juga kekurangannya. Aku rasa ini tugasku untuk merubahnya. Aku yakin bila aku benar-benar tulus mencintainya Dia pasti akan luluh dan merubah sikap yang tak ada baiknya itu.

Bersama Jonas yang masih disampingku,aku habiskan tetes terakhir orange jus pesananku dengan mata yang masih konsisten ke arah Renov yang masih asyik dengan wanitanya yang tak lain Ibu tiriku.

Flash Fiction ini ditulis untuk
mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan
Twitter @nulisbuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar yang bijak dan membangun yah.