Rabu, 07 Mei 2014

Haruskah bertahan?

"Aku menyayangimu dan aku tak inginkan kehilanganmu" Rangkaian kata  manis yang sangat sering bahkan selalu aku dengar. Mungkin karena seringnya pertengkaran kita. Evan pasti mengucapkan itu untuk menenangkan amarahku yang tak pernah cepat mereda.
Awalnya memang mendinginkan tapi lama-lama aku bosan dengan kalimat itu. Bukan karena tak bervariasi tapi ucapan itu benar-benar hanya sebagai ucapan saja yang melebur tanpa pembuktian.

Aku butuh bukti,yah aku wanita butuh bukti butuh kepastian dan suka pertanggung jawaban. Sementara Evan bisa mengucapkan itu kapan saja juga mengulangi kesalahan kapan saja.

Itu yang ku benci darinya. Tak ada perubahan. Setiap hari,setiap waktu harus ada pertengkaran. Salahku yang sensitif dan salahnya tak pernah menghargai aku.

Ucapan yang hanya sebagai ucapan Ia buktikan dengan kebiasaannya menggoda wanita lain. Dan itu Ia anggap biasa. Dan aku,seorang wanita yang merespon segala sesuatu dengan hati tentu tak akan terima. Wanita manapun tak akan menerima.

Haruskah aku membencimu? Orang yang aku kenal lugu dan menghargai aku,kini menjelma menjadi malaikat pencabut nyawa yang tak tahu kapan datangnya mencabut setiap pori-pori cinta yang ku usahakan terus berkembang untuknya.
"Sudahlah kamu pergi,biarin aku bahagia tanpa kamu. Kalau kamu mau bahagia silahkan kamu bahagia dengan wanita-wanita pilihanmu itu." Cerocosku tak tahan lagi akan kelakuannya.

"Sayang,aku mencintaimu dan aku tidak bisa mencintai wanita lain. Kalau mereka mencintai dan mengejarku apa itu salahku?" Lagi-lahi pembelaan darinya yang membingungkan dan selalu memuakkan.

Haruskah aku tetap bertahan untuknya? Siapa yang akan bertanggung jawab jika hati ini disakiti lagi? Harus ku percaya janji-janji manisnya lagi? Aku tak tahu. Aku tak mengerti. Jika mencintainya sesakit ini mengharuskan untuk ku pergi,aku pergi.

Pertanyaan yang masih bergelayut dalam diri belum bisa ku temukan jawabannya hingga kini. Hingga kini aku yang masih bertahan untuknya.
Entahlah,Cinta memang rumit.

****
Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti
program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di
Facebook dan Twitter @nulisbuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentar yang bijak dan membangun yah.